Manusia Purba yang Ditemukan Eugene Dubois

ASTALOG.COM – Di akhir abad ke-19, seorang ilmuwan Belanda, Eugene Dubois telah berhasil menghadirkan penemuan yang luar biasa di Indonesia. Dalam hal ini, Eugene Dubois menjadi orang yang pertama kali menentang teori tentang manusia pertama yang berasal dari Eropa.

Eugene Dubois yang berprofesi sebagai dokter juga dikenal sebagai penganut setia teori evolusi milik Charles Darwin. Dengan semangatnya yang luar biasa di usianya yang masih muda saat itu, ia mampu menemukan kekosongan proses evolusi antara kera ke manusia. Dengan keyakinannya bahwa kemungkinan di Asia terdapat fosil manusia yang lebih tua dari Eropa, ia pun memantapkan langkahnya untuk melakukan penelitian.

 

MANUSIA PURBA YANG DITEMUKAN EUGENE DUBOIS

Di tahun 1887, Eugene Dubois memutuskan untuk mengunjungi pulau Jawa, Indonesia. Dengan memanfaatkan profesinya sebagai seorang dokter, Eugene Dubois pun bekerja sebagai dokter, dan di waktu senggangnya, ia tak segan-segan merogoh kocek pribadinya untuk menyewa sekitar 50 orang tahanan pribumi untuk bersama-sama menyusuri tepi sungai Bengawan Solo, baik di sisi kiri maupun kanan, sambil meneliti lokasi potensial yang mungkin tersimpan sisa tulang-belulang manusia purba.

PELAJARI:  Serui Adalah Pakaian Adat?
 

Seiring berjalannya waktu, usahanya pun membuahkan hasil. Pada suatu hari di tahun 1890, di suatu lokasi di sekitar sungai Bengawan Solo di Sangiran, Eugene Dubois dan teman-temannya menemukan sepotong kerangka rahang atau geraham manusia purbakala.

Kemudian setahun berikutnya, yaitu 1891, kembali ia menemukan batok kepala atau tengkorak manusia purbakala yang menyerupai kera. Penemuannya ini berada di Trinil, Solo, Jawa Tengah. Selanjutnya di tahun 1892, kelompok yang dibentuknya akhirnya menemukan tulang kaki manusia purba yang mirip kaki manusia modern. Dari bentuk tulang kaki itu, bisa disimpulkan pemilik tulang tersebut sudah bisa berjalan baik dengan kedua kakinya.

Setelah penemuan-penemuan itu, Eugene Dubois mengambil kesimpulan bahwa tengkorak atau batok kepala dan kaki itu adalah milik satu orang yang sama, dan orang itu adalah nenek moyang dari manusia yang ada sekarang. Dengan kata lain, tulang belulang dari masa pertengahan itu merupakan mata rantai dari teori evolusi milik Charles Darwin.

Kemudian di tahun 1894, Eugene Dubois membuat semacam makalah yang berisi laporan hasil penelitiannya. Ia menamakan fosil itu sebagai “manusia kera yang berdiri” atau manusia Jawa. Belakangan, dunia arkeolog menyebut hasil penemua Eugene Dubois sebagai Pithecanthropus Erectus.

Setelah penemuan Eugene Dubois berhasil dipublikasikan, maka timbullah pertentangan yang hebat di kalangan para ilmuwan di masa itu. Teori yang berkembang selama ini tentang manusia pertama yang berasal dari daratan Eropa, seakan terbantahkan oleh penemuan yang luar biasa dari Eugene Dubois.

CIRI-CIRI PITHECANTROPUS ERECTUS

Pithecantropus Erectus artinya manusia kera yang berjalan tegak. Fosil yang ditemukan oleh Eugene Dubois ini berupa tulang rahang bagian atas tengkorak, geraham, dan tulang kaki. Diduga bahwa fosil ini berasal dari masa kala Pleistosen Tengah. Adapun ciri-cirinya:

  1. Tinggi badan sekitar 165 – 180 cm
  2. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc
  3. Bentuk tubuh & anggota badan tegap, tetapi tidak setegap Meganthropus
  4. Alat pengunyah dan alat tengkuk sangat kuat
  5. Bentuk graham besar dengan rahang yang sangat kuat
  6. Bentuk tonjolan kening tebal melintang di dahi dari sisi ke sisi
  7. Bentuk hidung tebal
  8. Bagian belakang kepala tampak menonjol menyerupai wanita berkonde
  9. Muka menonjol ke depan, dan dahi miring ke belakang
PELAJARI:  Komponen Kimiawi Sel