Karakteristik Tahapan Pertumbuhan dan Perkembangan Manusia

ASTALOG.COM – Semua makhluk hidup mengalami proses berkesinambuangan yang disebut pertumbuhan dan perkembangan, tidak terkecuali manusia. Sebagai manusia kita mengalami pertumbuhan dan perkembangan, baik saat sebelum lahir dan saat setelah kelahiran.

Dalam artikel berikut akan dijelaskan mengenai tahapan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami oleh manusia. Simak, yuk!

 

Tahap Pertumbuhan Sebelum Kelahiran

Seperti dilansir dari laman Rumushitung.com, masa sebelum kelahiran manusia atau masa embrio manusia dimulai dengan adanya fertilisasi (pembuahan) ovum yang dilakukan oleh sel sperma. Dari proses pembuahan ini kemudian dihasilkan yang namanya zigot. Perkembangan zigot menjadi embrio vertebrata mempunyai urutan tahapan sebagai berikut : (1) zigot, (2) fase morulla, (3) fase blastula, (4) fase gastrula, (5) embrio/janin (callon individu baru).

 

A. Zigot
Zigot merupakan tahap embrionik yang dimulai setelah terjadi peleburan antara dua zat, sperma dan ovum.

B. Morulla
Zigot kemudian membelah secara mitosis dan terus menerus. Pada fase ini pembelahan mitosis yang terjadi hanya akan menambah jumlah sel tanpa diikuti oleh pertambahan massa sel.

C. Blastulla
Dari fase morulla, pembelahan sel terus berlanjut sehingga terbentuk rongga sel (blastocoel) yang berisis cairan. Fase ini disebut dengan blastulla.

D. Gastrulla
Sel-sel terus membelah. Lambat laun terbentuk dua kutub pembelahan, yaitu kutub animal dan kutub vegetal. Sel-sel kutub animal lebih aktif membelah daripada kutub vegetal sehingga terjadi lipatan ke arah dalam (invaginasi) yang akan membentuk jaringan embrional ini akan membentuk 3 lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm), lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm).

PELAJARI:  Apa Sih Ciri Khusus dari Tali Puteri?

E. Organogenesis
Tahapan selanjutnya, jaringan embrional akan mulai mengalami perubahan bentuk dan terdeiferensiasi membentuk organ berdasarkan lapisannya.

– Lapisan luar (ektoderm) yang akan mengalami diferensiasi menjadi rangka, saraf, alat indera.
– Lapisan tengah (mesoderm) yang kemudian mengalami diferensiasi menjadi rangka, otot, alat-alat peredaran darah, ekskresi dan organ reproduksi.
– Lapisan dalam (endoderm) yang akan mengalami hal serupa menjadi alat-alat pencernaan dan alat pernapasan.

Masa embrio (lamanya dalam landungan) pada manusia ± 40 minggu, dengan urutan sebagai berikut:

a. Janin umur 4 minggu: organ penting seperti jantung sudah sudah terbentuk, mulai tampak tumbuh telinga dan mata.
b. Janin umur 8 minggu : mirip bayi dengan ukuran kepala yang relatif lebih besar, hidung, mata, telinga, , tangan, dan kaki mulai nampak jelas bentuknya.
c. Janin umur 10 minggu panjang 6 cm terlihat seperti bayi. Ukuran kepala lebih besar jika dibandingkan dengan ukuran badannya. Selain itu, perkembangan mata, telinga, jari tangan dan kaki sudah makin sempurna.
d. Umur 7 bulan perkembanagn embrio telah sempurna. Bai yang lahir pada bulan ke-7 disebut bayi prematur.
e. Umur 32 minggu, panjang janin telah mencapai 40 cm.
f. Umur 40 minggu, janin siap dilahirkan (9 bulan 10 hari).

PELAJARI:  Bagaimana Suatu Bahasa Bisa Terbentuk?

Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan Setelah Kelahiran

Perkembangan pada manusia terjadi secara bertahap dengan ciri-ciri tertentu :tahapan pertumbuhann dan perkembangan manusia

A. Balita (Bawah Lima Tahun, 0-5 Tahun)
Masa balita merupakan awal pertumbuhan dan perkembangan manusia setelah dilahirkan. Ciri-ciri masa balita sebagai berikut:

– Perkembangan fisik sangat pesat.
– Perkembangan motorik, seperti tengkurap, merangkap, berjalan, kemudian berlari.
– Perkembangan komunikasi, seperi tertawa, berteriak, mengucap satu kata kemudian berbicara.
– Perkembangan kemundian, seperti bertepuk tangan, meminta, minum dari gelas, dan memakai baju sendiri.

B. Anak-Anak (Usia 6-10 Tahun)
Ciri-ciri masa anak-anak sebagai berikut:
1) Mulai berpikir untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
2) Rasa ingin tahu sangat besar.
3) Keinginan untuk sesuatu sangat besar
4) Mengenal baik dan buruk
5) Emosi masih berubah-ubah.

C. Masa Remaja (Usia 11-18 Tahun)
Pada masa puber terjadi perubahan fisik dan psikologi yang pesat. Anak perempuan lebih cepat mengalami masa puber daripada anak laki-laki.

1. Perubahan fisik

Perubahan fisik yang terjadi pada tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia dipengaruhi oleh hormon-hormon reproduksi. Perubahan ini meliputi ciri-ciri kelamin primer dan sekunder.

a) Laki-laki
Masa puber seorang laki-laki dimulai ketika organ-organ reproduksi laki-laki telah berfungsi. Massa puber ini ditandai dengan peristiwa mimpi basah, yaitu keluarnya sperma dari tubuh. Sperma dihassilkan oleh testis.

PELAJARI:  Dampak Positif dan Negatif Pendudukan Jepang di Indonesia

Ciri-ciri kelamin sekunder:
a. Laki-laki
1. Dada menjadi lebar dan bidang
2. Suara membesr dan berat.
3. Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan.
4. Jakun membesar.

b) Perempuan
Masa puber seorang perempuan dimulai ketika organ-organ reproduksi perempuan telah berfungsi. Masa puber in ditandai dengan haid (menstruasi), yaitu keluarnya darah dari lubang vagina akibat peluruhan ovum bersama lapisan dinding rahim. Peristiwa pelepasan ovum dari ovarium disebut ovulasi.
Lama siklus menstruasi perempuan berbeda-beda. Lama masa menstruasi dipengaruhi oleh faktor makanan, gangguan emosional, stress, gangguan emosinal, stree, atau kondisi kesehatan. Rata-rata siklus mentruasi 28 hari.

Ciri-ciri kelamin sekunder:
1. Payudara dan pinggul membesar.
2. Kulit menjadi halus.
3. Suara kecil dan lembut.
4. Tumbuh rambut pada ketiak dan sekitar kemaluan.

D. Manula (Manusai Lanjut Usia, 50 Tahun Ke Atas)
Ciri-ciri manula sebagai berikut:
1. Penururnan fungsi organ-organ tubuh, misalnya berkurangnya pendengaran.
2. Gerakan menjadi lambat karena persendian kaku dan tulang keropos (osteoporosis).
3. Tubuh cepat letih dan daya tahan tubuh terhadap penyakit menurun.
4. Pada wanita mengalami menopause, tahapan pertumbuhan dan perkembangan manusia ini ditandai dengan berhebentinya haid karena organ reproduksi tidak mampu mengahasilkan ovum yang matang.