Pengertian, Struktur, Ciri-Ciri dan Contoh Lengkap Teks Ekplanasi

ASTALOG.COM – Di sekitar kita ada banyak sekali fenomena-fenomena yang terjadi, baik yang berhubungan dengan fenomena sosial, fenomena alam atau hal-hal lainnya.

Nah, untuk menjelaskan proses terjadinya sebuah fenomena digunakan teks eksplanasi. Pertanyaannya adalah apa yang dimaksud dengan teks ekplanasi itu?

 

Bagaimana membedakan teks ekplanasi dengan jenis teks lainnya seperti teks eksposisi, teks cerita, teks eksamplum dan sebagainya? Berikut adalah pembahasan selengkapnya.

Pengertian Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi adalah sebuah teks yang berisi tentang proses ‘bagaimana’ dan ‘mengapa’ mengenai suatu topik yang berhubungan dengan fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau fenomena budaya yang terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari.

 

Kejadian-kejadian atau fenomena-fenomena tersebut tentunya selalu memiliki hubungan sebab akibat dan juga ada proses di dalamnya. Kesemuanya akan diwakili oleh adanya teks eksplanasi.

Manfaat dan Tujuan Teks Eksplanasi

Teks eksplanasi dibuat agar bisa memberikan informasi yang lebih jelas dan terang-benderang kepada para pembaca agar dapat memahami tentang suatu fenomena alam, sosial, ilmu pengetahuan, atau fenomena budaya yang sedang terjadi.

Struktur Teks Eksplanasi

Sebuah teks eksplanasi memiliki struktur tersendiri yang berbeda dibandingkan dengan teks lainnya yang kita ketahui. Dikenal ada 3 struktur utama dari teks eksplanasi, yaitu:

  1. Pernyataan umum: bagian teks yang berisi pernyataan umum mengenai topik yang akan dijelaskan seputar proses terjadinya/proses keberadaan sebuah fenomena.
  2. Urutan Sebab Akibat: berisi mengenai detail penjelasan proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga yang paling akhir.
  3. Interpretasi: berisi tentang kesimpulan mengenai topik yang telah dijelaskan, biasnaya terletak pada bagian akhir dari teks tersebut.
PELAJARI:  Dialog Wawancara Tentang Bencana Alam

Ciri-Ciri Teks Eksplanasi

Sebenarnya sangat mudah membedakan teks eksplanasi dengan teks lainnya karena teks eksplanasi memiliki ciri-ciri khas tertentu yang gampang dikenali. Apa saja ciri-ciri dari sebuah teks eksplanasi itu? Berikut adalah penjelasannya.

  • Struktur teks eksplanasi terdiri dari penyataan umum, urutan sebab akibat, dan interpretasi.
  • Informasi yang dimuat berdasarkan fakta (faktual) atau hal yang benar-benar terjadi.
  • Faktual tersebut memuat informasi yang bersifat ilmiah/keilmuan, contohnya sains.
  • Teks eksplanasi bersifat informatif dan tidak berusaha untuk mempengaruhi pembaca untuk percaya terhadap hal yang dibahas.
  • Menggunakan sequence markers. Seperti pertama, kedua, ketiga, dan sebagainya. Bisa juga menggunakan: pertama, berikutnya, terakhir.
  • Memiliki kaidah kebahasaan yang khas.

Kaidah Kebahasaan Teks Eksplanasi

Berikut adalah sejumlah kaidah kebahasaan yang dijumpai pada sebuah teks eksplanasi:

  • Fokus pada hal umum (generic), bukan partisipan manusia (nonhuman participants), seperti tanah longsor, gempa bumi, banjir, dan hujan
  • Sering menggunakan istilah-istilah ilmiah
  • Lebih banyak memakai kata kerja material dan relasional (kata kerja aktif)
  • Memakai konjungsi waktu dan kausal, seperti jika, bila, sehingga, sebelum, pertama, dan kemudian
  • Memakai kalimat pasif
  • Teks eksplanasi ditulis untuk membuat justifikasi bahwa sesuatu yang dipaparkan tersebut memang benar adanya

Beberapa Contoh Teks Eksplanasi

Agar Anda semakin mudah mengenali dan memahami bagaimana sebuah teks eksplanasi, berikut kami sertakan beberapa contoh teks eksplanasi untuk Anda.

Contoh Teks Eksplanasi 1: 

Judul: Gerhana Bulan

Pernyataan Umum (Pembuka)

Gerhana bulan merupakan salah satu fenomena alam yang sering kita jumpai. Peristiwa alam ini terjadi apabila bulan beroposisi dengan matahari. Namun, oposisi bulan dengan matahari tidak akan selamanya menghasilkan peristiwa gerhana bulan. Mengapa?

Sebab kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang ekliptika sebesar. Akan ada saat dimana terjadi perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang ekliptika, yang kemudian akan menyebabkan munculnya dua titik yang juga dikenal dengan istilah node.

Nah, gerhana bulan akan terjadi apabila bulan beroposisi dengan titik nude tersebut. Dibutuhkan sekitar 29,53 hari sampai bulan bergerak dari satu titik ke titik oposisi lainnya.

Deretan Penjelas (Isi)

Faktanya, ketika terjadi gerhana bulan, sebenarnya terkadang penampakan bulan masih dapat terlihat. Hal ini disebabkan karena sinar matahari yang masih tersisa, berbelok menuju arah bulan oleh atmosfer bumi.

Sinar matahari yang dibelokkan itu tentu memiliki spektrum cahaya kemerahan, yang merupakan alasan mengapa saat peristiwa gerhana bulan, tampilan bulan akan terlihat lebih gelap, biasanya berwarna merah gelap, jingga atau bahkan coklat.

Untuk mengamati gerhana bulan, dapat Anda lakukan dengan mata telanjang tanpa adanya bahaya sedikit pun. Pada saat terjadi gerhana bulan, umat Islam yang melihat dan mengamati peristiwa gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana (salat khusuf).

Penutup (Interpretasi)

Ketika bayangan bumi menutupi sebagai atau seluruh penampang bulan, maka pada saat itulah akan terjadi gerhana bulan. Terutama ketika bumi menempati posisi di antara matahari dan bulan, dan berada pada satu garis lurus yang sama, yang kemudian membuat sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena dihalangi oleh posisi bumi saat itu.

Contoh Teks Eksplanasi 2:

Judul: Pelangi

Pernyataan Umum (Pembuka)

Pelangi atau Rainbow adalah peristiwa optik dan meteorologi berupa cahaya warna-warni paralel satu sama lain di langit atau media lainnya. Di langit, pelangi nampak sebagai busur cahaya dengan ujungnya mengarah ke cakrawala pada saat hujan ringan. Pelangi juga dapat dilihat di sekitar air terjun.

Deretan Penjelas (Isi)

Ada empat siklus yang menyebabkan terbentuknya pelangi, antara lain:
Pembiasan Sinar Matahari. Pelangi terbentuk sebab adanya pembiasan sinar atau cahaya matahari yang dibelokkan ke arah lain dari perjalanan satu medium ke medium lainnya oleh tetesan air yang berada di atmosfer.

Sinar matahari melewati tetesan air. Saat cahaya matahari melewati tetesan air maka cahaya tersebut akan di bengkokkan sehingga akan membuat warna-warna tersebut berpisah dengan sendirinya.

Pembelokkan cahaya. Setiap warna-warna pelangi akan dibelokkan pada sudut yang berbeda sehingga akan memberikan warna yang indah pada pelangi.

Terbentuklah warna pelangi. Warna yang akan pertama dibelokkan adalah warna ungu, sedangkan warna terakhir yang akan di belokkan adalah warna merah serta akan menyusul warna pelangi lainnya yaitu jingga, kuning, hijau, biru dan nila maka kita akan melihat warna pelangi secara utuh yang disebabkan oleh geometri optik dalam proses penguraian warna.

Penutup (Interpretasi)

Pelangi hanya dapat kita lihat saat hujan bersamaan dengan matahari bersinar tetapi dari sisi yang berlawanan dengan kita. Posisi kita harus berada di antara matahari dan tetesan air dengan matahari di belakang kita. Mata kita dan pusat busur pelangi harus berada dalam satu garis lurus.

Demikianlah penjelasan lengkap tentang pengertian teks eksplanasi, ciri-ciri, struktur, kaidah kebahasaan serta beberapa contoh dari teks eksplanasi. Semoga bermanfaat.