Lini Masa Kehidupan Masyarakat Indonesia di Bidang Ekonomi Pada Masa Penjajahan

ASTALOG.COM – Tahukah Anda kehidupan masyarakat indonesia pada saat di jajah? Pada masa itu, rakyat masih menggunakan tempurung kepala untuk meminum air yang didapat dari mata air dan rakyat biasa hidup menderita. Rakyat miskin makanan, miskin pendidikan (rakyat miskin tidak dapat bersekolah), miskin baju, serta miskin akan hak-hak sebagai manusia. Bahkan, ketika ekspor panen getah naik 40% pun, rakyat masih memakan umbi batang pisang. Bisa dikatakan bahwa martabat manusia saat masa penjajahan tidaklah lebih penting dari hasil panen kopi dan sangat mengenaskan. Bahkan, anak-anak dari kalangan rakyat miskin pun diharuskan untuk bekerja (misalnya dengan menjual rumput liar) agar dapat bertahan hidup.

Keadaan seperti ini menjadi pemandangan yang biasa saat masa penjajahan dulu. Bahkan dalam berbagai bidangpun mengalami kemunduran seperti bidang ekonomi. Kehidupan sulit yang dijalani rakyat Indonesia saat itu menjadi salah satu bentuk atau wujud yang menggambarkan jelas keterpurukan bidang ekonomi pada saat itu.

PELAJARI:  Jenis-jenis Sampah
 

Kedatangan penjajah yang silih berganti membuat banyak perubahan dalam bidang ekonomi di Indonesia. Misalnya saat kedatangan Jepang dan Bansa Barat ke Indonesia.

Kemunduran Bidang Ekonomi Masa Penjajahan Jepang
Sistem ekonomi yang terjadi saat perang bersama Jepang membawa kemunduran dalam bidang perekonomian di Indonesia. Pemutusan hubungan dengan perdagangan dunia, mempersempit kegiatan perekonomian di Indonesia. Perkebunan tanaman ekspor diganti menjadi lahan pertanian untuk kebutuhan sehari-hari.

 

Pembatasan ekspor menyebabkan sulitnya memperoleh bahan pakaian, sehingga rakyat mengusahakan sendiri. Pakaian terbuat dari benang gono menjadi tren masyarakat masa pendudukan Jepang. Wajib setor padi dan tingginya pajak pada masa pendudukan Jepang menyebabkan terjadinya kemiskinan luar biasa. Nah, apakah kamu pernah mendengar pajak. Tentu jawabnya iya, karena bapak/ibu kalian memiliki tanggung jawab membayar pajak, seperti: pajak kendaraan sepeda motor, mobil, pajak bumi dan bangunan, dan lain sebagainya. Apa yang kalian ketahui tentang pajak? Apa yang kalian pikirkan jika mendengar kata pajak? Pajak adalah iuran (pembayaran) wajib yang dibayarkan oleh wajib pajak kepada negara berdasarkan UU.

PELAJARI:  Individualisme Adalah

Pajak merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari kehidupan. Di mana terdapat sistem pemerintahan pasti kemudian muncul pajak. Membayar pajak adalah wajib bagi seorang wajib pajak. Bayarlah pajak tepat waktu sesuai dengan peraturan yang berlaku! Jujurlah dalam membayar pajak, karena hasil pemungutan pajak akan digunakan untuk membiayai pembangunan.

Kemunduran Bidang Ekonomi Masa Penjajahan Bangsa Barat
Perubahan masyarakat dalam kegiatan ekonomi pada masa pemerintah kolonial terjadi baik dalam kegiatan produksi, konsumsi, maupun distribusi. Kegiatan produksi dalam pertanian dan perkebunan semakin maju dengan ditemukannya berbagai teknologi pertanian yang bervariasi.

Rakyat mulai mengenal tanaman yang bukan hanya untuk dipanen semusim. Pembukaan berbagai perusahaan telah melahirkan berbagai jenis pekerjaan dalam bidang yang berbeda. Sebagai contoh munculnya kuli-kuli perkebunan, mandor dan administrasi di berbagai perusahaan pemerintah maupun swasta. Kegiatan ekspor-impor juga mengalami kenaikan signifikan pada masa pemerintah Kolonial Barat. Hal ini tidak lepas dari usaha pemerintah kolonial menggenjot jumlah ekspor. Hal tersebut menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi mengalami perkembangan, dilihat dari kualitas proses produksi dari tradisional ke teknologi modern. Dilihat dari hasil produksinya terlihat ada peningkatan kualitas. Dilihat dari distribusi juga mengalami perkembangan, hal ini terlihat dari aktivitas distribusi yang pada awalnya hanya dilakukan antar daerah kemudian meningkat menjadi antar negara. Hal ini tampak dari peningkatan aktivitas ekspor-impornya. Sedangkan dilihat dari aktivitas konsumsi, masyarakat dapat menikmati hasil produksi dengan kualitas yang lebih baik.