Fungsi Candi Untuk Umat Budha

ASTALOG.COM – Candi adalah sebuah bangunan tempat ibadah dari peninggalan masa lampau yang berasal dari agama Hindu-Buddha. Istilah ‘candi’ tidak hanya digunakan oleh masyarakat untuk menyebut tempat ibadah saja. Banyak situs-situs purbakala lain dari masa Hindu-Buddha atau Klasik Indonesia, baik sebagai istana, pemandian/petirtaan, gapura, dan sebagainya, disebut dengan istilah candi. Candi juga berasal dari kata “Candika” yang berarti nama salah satu Dewa kematian (Durga).

Asal Kata Candi
Perkataan candi berasal dari kata Candika grha, yang artinya Rumah Dewi Candika. Dewi Candika adalah dewi maut. Dewi ini dipuja oleh orang-orang yang beragama Hindu di zaman dahulu kala. Manusia memuja Dewi Candika karena takut aka kematian, atau kalau mereka meninggal berharap akan mendapatkan pertolongan Dewi Candika. Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia, candi adalah bangunan kuno yg dibuat dr batu (sebagai tempat pemujaan, penyimpanan abu jenazah raja-raja, pendeta-pendeta Hindu atau Buddha pd zaman dulu).

PELAJARI:  Cara Mengamalkan Nilai yang Terdapat Dalam Pancasila
 

Candi di Indonesia umumnya memang merupakan kuburan raja-raja. Di bawah candi ditanam abu raja. Abu raja ini biasanya ditaruh di sebuah batu perabuan yang dinamai peripih. Peripih merupakan sebuah batu yang mempunyai 9 lubang. Lubang yang di tengah berisi abu jasad raja, sedangkan lubang-lubang disekelilingnya berisi peralatan keagamaan. Peralatan ini biasanya berupa lambang-lambang dewa yang dipuja oleh sang raja.

Fungsi Candi
Secara umum, candi memiliki beberapa fungsi yaitu:
1. Monumen para raja, yang didalamnya terdapat patungperwujudan raja.
2. Biara atau wihara
3. Tempat beribadah
4. Gapura atau pintu gerbang keagamaan

 

Untuk agama hindu-budha, candi memiliki fungsi yang berbeda yaitu:
Candi hindu
1. Fungsi candi hindu adalah candi makam yaitu tempat memakamkan abu jenazah raja
2. Bangunan candi Hindu terdiri atas tiga bagian, yaitu:
a. Bhurloka (bagian atas candi) melambangkan dunia fana.
b. Bhurvaloka (tubuh candi) melambangkan dunia pembersih atau pemurnian.
c. Svarloka (atap candi) melambangkan dunia para dewa.
3. Pada puncaknya terdapat bentuk ratna
4. Terdapat arca dewa trimurti

PELAJARI:  Soal Essay Orde baru

Candi budha
1. Fungsi candi budha umumnya sebagai tempat pemujaan dewa saja
2. Bangunan candi Buddha umumnya terdiri atas tiga tingkatan, yaitu:
a. Kamadhatu (bagian dasar candi): melambangkan kehidupan manusia yang penuh dosa.
b. Rupadhatu (bagian tengah candi): melambangkan kehidupan manusia di dunia yang hanya mementingkan nafsu.
c. Arupadhatu (bagian atas candi): melambangkan manusia sudah mencapai nirwana.
3. Pada puncak candi terdapat bentuk stupa
4. terdapat arca budha baik dalam kelompok dyani budha maupun dyani bodhisatwa.

Struktur Candi
Struktur bangunan candi terdiri dari 3 bagian :
1. Kaki candi adalah bagian dasar sekaligus membentuk denahnya (berbentuk segi empat, ujur sangkar atau segi 20)
2. Tubuh candi. Terdapat kamar – kamar tempat arca atau patung
3. Atap candi: berbentuk limas an, bermahkota stupa, lingga, ratna atau amalaka

PELAJARI:  Kebijakan Douwes Dekker Beserta Pengaruhnya Terhadap Indonesia

Bangunan candi ada yang berdiri sendiri ada pula yang kelompok. Ada dua system dalam pengelempokan candi, yaitu:
1. Sistem Konsentris (hasil pengaruh dari India) yaitu induk candi berada di tengah – tengah anak – anak candi, contohnya kelompok candi Roro Jonggrang dan Prambanan.
2. System membelakangi (hasil kreasi asli Indonesia )yaitu induk candi berada di belakang anak – anak candi, contohnya candi Penatara.