Cara Pengawetan yang Alami

ASTALOG.COM – Sejak produksi bahan makanan melimpah, maka dibutuhkan cara mengawetkan makanan agar dapat bisa bertahan lama dan digunakan di lain hari. Teknologi modern dan kemajuan ilmu kimia membuat kita memiliki banyak alternatif cara mengawetkan makanan, ada yang dengan pengawet ada ada juga cara mengawetkan makanan tanpa bahan pengawet.

Nah, dalam proses pengawetan makanan bisa dilakukan dengan dua cara salah satunya dengan cara alami. Sebelum membahas bagaimana cara pengawetan makanan dengan cara alami, apa sih arti dari pengawetan?

 

Pengertian Pengawetan
Pengawetan adalah upaya untuk mempertahankan kesegaran suatu bahan dan memperpanjang umur simpan suatu bahan.

Tujuan Pengawetan
Selain untuk membuat makanan tahan lebih lama, pengawetan makanan juga memiliki tujuan lain yaitu:
1. mencegah terjadinya kerusakan bahan makanan
2. mempertahankan mutu
3. menghindari terjadinya keracunan
4. mempermudah penaganan, penyimpanan dan pengangkutan.

 

Proses Pengawetan Alami
Ada beberapa proses pengawetan makanan tanpa menggunakan bahan kimia antara lain:

PELAJARI:  Soegtigna Daeng Berasal Dari?

1. Pendinginan
Buah, sayuran, daging, susu dan bahan makanan lain yang dimasukan lemari pendingin akan memiliki umur lebih lama dibandingkan dengan yang tidak dimasukan kedalam lemari pendingin.
Pembekuan
Bahan yang dibekukan umumnya lebih awet dibandingkan yang hanya didinginkan dengan lemari pendingin saja.

2. Pengasapan
Biasa diterapkan pada daging dan ikan supaya lebih tahan lama

3. Vakum
menciptakan ruang hampa udara di sekitar bahan mobile casino makanan untuk menekan pertumbuhan bakteri.

4. Pengeringan
Bahan pada yang mengandung protein dan karbohidrat baik diawetkan dengan cara pengeringan.

5. Pembuatan tepung
Baik pada bahan yang mengandung banyak karbohidrat

6. Irradiasi
untuk menghambat perubahan biokimia dan untuk menghancurkan mikroorganisme.

7. Pemanasan
Tujuan dari pemanasan makanan adalah untuk mengurangi populasi mikroorganisme yang dapat menyebabkan makanan mudah rusak.

Ada beberapa jenis teknik pemanasan
a. Pasteurisasi
Pasteurisasi yaitu pemberian pemanasan ringan pada makanan atau minuman yakni 72 derajat celcius selama 15 menit atau 60 derajat celcius selama 30 menit. Tujuannya adalah untuk mengurangi populasi bakteri pathogen yang tidak tahan panas. Pasteurisasi tidak membunuh seluruh bakteri yang ada pada makanan atau minuman. Kelebihan dari pasteurisasi adalah dapat meningkatkan cita rasa makanan. Salah satu contoh aplikasi pasteurisasi yang sering kita temui misalnya pada susu.
b. Blansing
Memberikan panas pada makanan dengan suhu kurang dari 100 derajat celcius dengan air panas atau dengan uap air panas. Contoh blansing adalah dengan mencelupkan buah atau sayuran dalam air mendidih selama 3-5 menit.
c. Sterilisasi
memberikan panas pada makanan dengan suhu 121 derajat celcius. Tujuannya untuk mematikan bakteri dan aktifitas enzim. Bahan yang disterilisasi dapat bertahan selama 6 bulan.

PELAJARI:  Apakah Fungsi Ujung Serabut Ekor Bakteriofag?

8.Gula
Gula terutama digunakan untuk mengawetkan buah-buahan, seperti apel, pir. Untuk tujuan tersebut, pengawet makanan alami yang digunakan baik dalam bentuk kristal atau sebagai sirup. Makanan juga dapat dimasak dalam gula, sampai gula mencapai titik kristalisasi, dan kemudian disimpan kering. Gula mempertahankan makanan baik dengan membunuh mikro organisme, terutama bakteri, atau mereka menghambat pertumbuhan. Itu makanan manis dan menarik air keluar dari organisme mikro, melalui proses osmosis

9.Cuka
Meskipun asam di alam, cuka dianggap sebagai salah satu bahan pengawet alami yang paling efektif untuk makanan. Hal ini dilakukan oleh fermentasi larutan gula dan air. Asam asetat (juga disebut asam etanoat) dalam cuka membunuh bakteri dan dengan demikian, menjaga makanan untuk waktu yang lama, mencegah pembusukan-nya. Tergantung pada dasar gula dari mana mereka berasal, cuka dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis. Namun, hampir semua dari mereka yang secara luas digunakan untuk tujuan pengawetan makanan.