Sikap Kepahlawanan Yang Dimiliki Sultan Iskandar Muda.

Pahlawan adalah seseorang yang berjuang melawan penjajahan di wilayah yang sekarang menjadi wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang gugur atau meninggal dunia demi membela bangsa dan Negara, atau yang semasa hidupnya melakukan tindakan kepahlawanan atau menghasilkan prestasi dan karya yang luar biasa bagi pembangunan dan kemajuan bangsa dan negara Republik Indonesia.

Begitu banyak pahlawan nasional Indonesia, namun dalam artikel kali ini akan dipaparkan salah satu pahlawan yang berasal dari tanah rencong, yakni Sultan Iskandar Muda.

 

Sekilas Mengenai Sultan Iskandar Muda.
Nama : SULTAN ISKANDAR MUDA
Nama Kecil : Perkasa Alam
Agama : Islam
Tempat dan tanggal lahir : Aceh, 1593
Pendidikan : Agama Islam dan Keterampilan Militer
Tanggal Wafat : Aceh, 27 Desember 1636.
SK Presiden : Keppres No. 077/TK/1993, Tgl. 14 September 1993
Gelar : Pahlawan Nasional.

Pemerintahan kesultanan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda adalah pada tahun 1607-1636. Yang sebelumnya ia dipenjara oleh sultan Ali Ri’ayat Syah karena ia tidak setuju terhadap pemerintahannya. Iskandar muda melihat bahwa sultan Ali tidak Cakap dalam menangani masalah perampokan dan bahaya kemiskinan yang di derita oleh rakyat Aceh. Hal itulah yang dilirik oleh Portugis yang melihat bahwa pemerintahan Aceh sedang lemah, dan berusaha menyiapkan armadanya untuk menyerang Aceh.

PELAJARI:  Sebutkan Jenis-jenis Gambar
 

Melihat kondisi tersebut Sultan Iskandar Muda mengirimkan surat kepada Sultan Ali agar membebaskannya, agar ia bisa membantu menyerang Portugis. Permintaanya itu dikabulkan sehingga Ia dibebaskan. Yang kemudian pada tanggal 4 april 1607 ia berhasil mengusir Portugis dari Aceh.  Setelah peristiwa tersebut Ia berhasil menduduki kerajaan dan menjdi Sultan yang menggantikan Ali Ri’ayat Syah.

Saat Sultan Iskandar Muda berkuasa dari tahun 1607 sampai 1636, daerah kekuasaan Aceh semakin besar dan mendapat reputasi internasional sebagai pusat perdagangan dan pembelajaran tentang Islam. Beliau tidak hanya mampu menyusun dan menetapkan qanun (undang-undang dan peraturan) yang adil dan universal, tetapi juga melaksanakan secara adil.

Dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan, beliau menempatkan ulama dan kaum cerdik pandai pada posisi istimewa sehinggga Aceh Darussalam menjadi pusat ilmu pengetahuan di Asia Tenggara. Pada masa kekuasaannya pula, hubungan diplomasi dan perdagangan dengan bangsa asing terjalin baik, seperti India, Cina, Thailand, Perancis, lnggris, dan Portugis. Bahkan, Aceh menjalin hubungan baik dengan Turki, termasuk dalam bidang militer.

Sultan Iskandar Muda sangat tegas menegakkan hukum. Bahkan, saat anaknya sendiri melakukan tindakan kejahatan berat, beliau tak ragu menjatuhkan hukuman mati. Beliau memiliki satu falsafah yang berbunyi “Matee Aneuk Meupat Jeurat, Matee Hukom Pat Tamita”. Artinya, jika anak yang mati jelas letak kuburannya, tetapi jika hukuman yang mati ke mana lagi harus dicari.

Contoh perjuangan Sultan Iskandar Muda dalam melawan penjajah:
– Membangun Angkatan Perang dengan mencari tenaga-tenaga muda untuk menjadi anggota Angkatan Perang di daerah kekuasaannya.
– Penataan Pemerintah melalui pembagian wilayah yang disebut mukim dan membuat Peraturan Perekenonomian Negara. Untuk mengatur maslah perekenonomian terdapat sebuah Lembaga Negara yang disebut Baitulmal.
– Sebagai raja dari sebuah kerajaan Islam dengan sendirinya beliau untuk pembangunan perekonomian sangat besar. Pada tahun 1614 Sultan Iskandar Muda membangun Masjid Baitur Rahman.
– Selama menjadi Raja Aceh, Sultan Iskandar Muda menunjukkan sikap anti penjajahan asing dan sikap ini nampak terwujud di dalam menghadapi bangsa-bangsa asing yang datang ke Aceh. Ia selalu menunjukkan sikap tegas dan berwibawa sebagai Raja dari sebuah Kerajaan ”Merdeka”.
– Memimpin serangan besar-besaran melawan bangsa Portugis yang berkedudukan di Maluku pada tahun 1615. Akan tetapi kegagalan yang disertai oleh sekian banyak korban tidak mematahkan semangat Sultan Iskandar Muda.
– Pada tahun 1635 Sultan Iskandar Muda menyerang Panang, alasan penyerangannya karena Panang membantu Portugis pada waktu kerajaan Aceh menyerang Portugis.

PELAJARI:  Lahirnya Organisasi Militer

Sikap kepahlawanan apa yang dimiliki oleh Sultan Iskandar Muda?
– Kerja keras, beliau membangun perekonomian dan angkatan perang yang kuat demi kemajuan Kerajaan Aceh.
– Pantang menyerah, beliau walaupun mengalami kegagalan yang disertai oleh sekian banyak korban tidak mematahkan semangat Sultan Iskandar Muda. Beliau tetap berjuang mempertahankan kemerdekaan negarnya.
– Anti penjajah, beliau menghadapi bangsa-bangsa asing yang datang ke Aceh dengan tujuan menjajah.
– Cinta tanah air, beliau tidak mau negaranya dijajah dan berusaha melawan setiap bangsa asing yang ingin menjajah Kerajaan Aceh.

Selama menjadi Raja Aceh, Sultan Iskandar Muda menunjukkan sikap anti penjajahan asing dan sikap ini nampak terwujud di dalam menghadapi bangsa-bangsa asing yang datang ke Aceh. Ia selalu menunjukkan sikap tegas dan berwibawa sebagai Raja dari sebuah Kerajaan ”Merdeka”.

PELAJARI:  Daur Hidup Tumbuhan Paku

Setelah menjalankan tugas sebagai raja selama 29 tahun maka pada tanggal 27 Desember 1636 Sultan Iskandar Muda meninggal dunia dan dimakamkan di Aceh Besar.