Berapakah Berat Tolak Peluru Putera?

ASTALOG.COM – Oalh raga tolak peluru mungkin terlihat mudah bagi Anda, akan tetapi kenyataannya sangat sulit untuk mendapatkan tolakan yang jauh. Bukan hanya kekuatan yang dibutuhkan tetapi juga keseimbangan dan teknik yang baik.

Tolak peluru adalah salah satu cabang atletik pada nomor lempar adalah tolak peluru.Tujuan dari tolak peluru adalah melakukan tolakan yang sejauh – jauhnya secara sah dan benar menurut aturan yang ada dalam tolak peluru di bagi menjadi dua macam gaya.

 

Sejarah Tolak Peluru
Dalam sejarahnya ternyata tolak peluru telah ada sejak 2000 tahun lalu. Olahraga tolak peluru populer di kalangan pria Britania atau Inggris untuk menguji kekuatan para pria. Peluru yang digunakan masih berupa batu bukan bola besi seperti halnya sekarang ini. Di zaman pertengahan, meriam adalah salah satu senjata paling mematikan. Dari peluru meriam inilah inspirasi dari tolak peluru modern, yakni perlombaan melempat peluru meriam sejauh mungkin. Pada tahun 1866 tolak peluru mulai diperlombakan dalam kejuaraan amator. Barulah pada tahun 1896 olahraga tolak peluru dimasukkan dalam perlombaan olahraga skala besar yakni di Olimpiade Athena, Yunani.

PELAJARI:  Tuliskan 3 Dasar Gaya Renang

Teknik Dasar Tolak Peluru
Terdapat beberapa teknik dasar dalam tolak peluru, di antaranya:

 

1. Teknik Memegang Peluru
Ada 3 teknik memegang peluru yaitu jari-jari direnggangkan sementara jari kelingking agak ditekuk dan berada di samping peluru, sedang ibu jari dalam sikap sewajarnya. Untuk orang yang berjari kuat dan panjang, jari-jari agak rapat, ibu jari di samping, jari kelingking berada di samping belakang peluru. Biasa dipakai oleh para juara. Seperti cara di atas, hanya saja sikap jari-jari lebih direnggangkan lagi, sedangkan letak jari kelingking berada di belakang peluru. Cocok untuk orang yang tangannya pendek dan jari-jarinya kecil.

2. Teknik Meletakkan Peluru Pada Bahu
Peluru dipegang dengan salah satu cara di atas, letakkan peluru pada bahu dan menempel pada leher bagian samping. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping dan tangan satunya rileks di samping kiri badan.

3. Teknik Menolak Peluru
a. Cara memegang peluru
Bola peluru diletakkan pada ujung telapak tangan, akar jari-jari tangan. Jari telunjuk, jari tengan dan kelingking merupakan titik-titik utama untuk membantu lemparan. Jari kelingking dan ibu jari menjaga agar peluru tidak tergelincir. Peluru harus berada dekat leher hingga waktu penolakan.
b. Persiapan menolak
Kondisi tangan kanan memegang peluru yang ditempelkan pada bahu. Siku yang memegang peluru agak dibuka ke samping, sedangkan tangan kiri diupayakan rileks di samping kiri badan. Tangan kiri berfungsi untuk menjaga keseimbangan.
Ketika akan menolak atau melempar, siku harus setinggi mungkin dan mengikuti terus di belakang peluru. Pada saat peluru sudah dilepaskan, jangan sekali-kali membiarkan lengan tertuju di bawah peluru atau terburu-buru ditarik. Kedua kaki diusahakan sejajar, menghadap kea rah sasaran lemparan dan jarak antara kaki lebih lebar sedikit dari lebar pinggul.
c. Tolakan berdiri
Posisi saat menolak harus ditekankan pada kaki karena kaki bagian yang terkuat dari tubuh. Kaki kanan diletakkan di muka batas belakang lingkaran. Sementara kaki kiri berada di samping kiri selebar badan dan segaris dengan arah lemparan. Pada saat seluruh badan menghadap ke arah tolakan, dengan cepat peluru itu ditolakkan sekuat-kuatnya ke depan (arah tolakan). Jalannya tolakan harus lurus dan sudut lemparnnya maksimal 40°.

PELAJARI:  Apa Arti Dari Handsball?

Berat Peluru
Berat peluru untuk pria dan wanita berbeda-beda. Berat tersebut terbagi lagi untuk pria dan wanita dalam tingkat junior dan senior. Berat tersebut antara lain:
1. Putra Junior = 5 kg
2. Putri Junior = 3 kg
3. Putra Senior = 7.257 kg
4. Putri Senior = 4 kg

Ukuran Lapangan Tolak Peluru
Melakukan olah raga tolak peluru diperlukan lapangan sebagai sarana untuk melakukan olah raga ini. Konsruksi lingkaran tolak peluru harus terbuat dari besi yang di lengkungkan, boleh dari baja atau bahan lain yang cocok.Permukaan dalam lingkaran tolak harus datar rata dan antara 20 mm sampai 6 mm lebih rendah dari bibir atas lingkaran besi.
Diameter Lingkaran lapangan tolak peluru 2,135 m.Tebal besi lingkaran tolak peluru minimal 6 mm dan harus di cat putih.