Apa Arti Amaterasu Bagi Rakyat Jepang?

ASTALOG.COM – Amaterasu adalah tingkat tertinggi dari elemen api, menurut zetsu ini salah satu ninjutsu paling kuat yang pernah ada. Hal ini dikatakan mewakili “Material World dan Light” (物質界と光, Busshitsukai to Hikari ), yang juga untuk Tsukuyomi, genjutsu dari kekuatan yang serupa dan sama berasal dari dojutsu Mangekyo Sharingan.

Meskipun api ini telah dikatakan tidak dapat dihindari, tapi Amaterasu telah dapat dihindari beberapa kali, Uchiha Sasuke berhasil menghindari api ini ketika Itachi mencoba fokus padanya, meskipun Itachi tidak benar2 ingin membunuh nya, dan berhasil mengenai Sasuke, tak lama setelah ia dapat menghindar dan menggunakan pelindung elemen petir nya yang ditingkatkan dari Teknik tubuh pengganti nya karena jarak yang dekat, sasuke terkena amaterasu.

 

Sejarah Amaterasu
Dilansir dari wikipedia, kisah mengenai Amaterasu pertama kali disebutkan dalam Kojiki (ca. 680 M) dan Nihon Shoki (ca. 720 M), catatan tertua mengenai Mitologi Jepang. Disebutkan bahwa Amaterasu adalah dewi matahari, kakak dari Tsukuyomi, dewa bulan, dan Susanoo, dewa badai dan laut. Mereka bertiga adalah tiga dewa terakhir yang lahir saat Izanagi, dewa yang menciptakan pulau Jepang, melakukan ritual pembersihan diri setelah percobaan gagal penyelamatan istrinya, Izanami dari Yomi (dunia bawah): Amaterasu lahir saat Izanagi membasuh mata kirinya, Tsukuyomi lahir saat Izanagi membasuh mata kanannya, dan Susanoo lahir saat Izanagi membasuh hidungnya. Karena Izanagi masih berduka atas nasib yang menimpa istrinya, ia selanjutnya memberikan mandat kepada Amaterasu untuk memimpin jagad raya.

PELAJARI:  Sebutkan Jenis-jenis Mangrove

Menurut catatan tersebut, Amaterasu kemudian menjadi pemimpin matahari dan Takamagahara (surga) bersama adik dan suaminya, Tsukuyomi. Awalnya, mereka berdua berbagi langit, namun setelah insiden dimana Tsukuyomi yang dikirim untuk mewakili Amaterasu dalam suatu pesta membunuh Uke-Mochi, dewi makanan, karena cara Uke-Mochi dalam menciptakan makanan yang menjijikkan, Amaterasu marah dan mengecapi Tsukuyomi sebagai dewa jahat serta menjauhkan diri sejauh-jauhnya dari Tsukuyomi; karena alasan inilah siang dan malam tak pernah muncul bersama-sama.

 

Catatan-catatan Kojiki dan Nihon-Shoki juga menceritakan persaingan Amaterasu dengan adiknya yang lain, Susanoo. Saat Izanagi memerintahkan Susanoo untuk keluar dari Takamagahara menuju Bumi, Susanoo berniat mengucapkan selamat tinggal pada Amaterasu. Mengenal sifatnya yang penipu dan kejam, Amaterasu curiga, namun dia setuju dengan tantangan adiknya untuk membuktikan kejujurannya. Kedua dewa akan bertukar barang dan melahirkan dewa-dewi darinya: Amaterasu melahirkan tiga dewi dari pedang Susanoo, sementara Susanoo melahirkan lima dewa dari kalung Amaterasu. Amaterasu mengklaim lima dewa adalah miliknya sementara tiga dewi adalah milik Susanoo; dia memutuskan dia menang karena pedang Susanoo melahirkan wanita. Kedua dewa tenang untuk sementara sampai Susanoo, dalam kegelisahannya, mengamuk dan menghancurkan sawah Amaterasu serta melemparkan kuda poni yang dikuliti ke mesin tenun kakaknya, membunuh salah satu pelayan Amaterasu. Murka, Amaterasu bersembunyi dalam sebuah gua bernama Ama-no-Iwato, menyembunyikan matahari selama waktu yang lama. Bujukan dewa-dewi untuk keluar tidak dihiraukan Amaterasu sampai para dewa bersiasat: cermin Yata-no-Kagami akan digantung pada pohon diluar gua sementara dewi Ama-no-Uzume akan melakukan tarian tanpa busana didekatnya. Mendengar gelak tawa dewa yang melihat Ama-no-Uzume menarik perhatian Amaterasu, dan saat dia keluar, dia melihat bayangan dirinya dalam cermin tersebut. Dalam keterkejutan Amaterasu, dewa Ame-no-Kajitarawo langsung menutup Ama-no-Iwato sehingga Amaterasu tak dapat masuk lagi. Keluarnya Amaterasu membuat matahari kembali menyinari jagad raya. Walau Amaterasu dapat dibujuk keluar lagi, Susanoo masih tetap diusir menuju Bumi karena perbuatannya. Setelah membunuh ular Yamata-no-Orochi, Susanoo memberikan hadiah perdamaian kepada Amaterasu: pedang Kusanagi yang ia temui di ekor sang ular.