Letak Pulau Kambing

ASTALOG.COM – Ternyata di salah satu belahan bumi ini ada sebuah tempat yang bernama Pulau kambing. Mungkin saja orang awam yang mendengarnya akan menyangka bahwa penghuni di pulau itu mungkin saja kambing-kambing. Untuk lebih jelasnya simak pembahasan artikel ini.

Pulau Kambing atau Atauro merupakan sebuah pulau yang terletak sekitar 25 km di sebelah utara Dili, Timor Leste. Secara administratif, pulau ini termasuk salah satu subdistrik pada Distrik Dili, Timor Leste. Dengan luas sekitar 105 km², pulau ini telah dihuni oleh penduduk berjumlah sekitar 8.000 jiwa.

 

Pemilihan nama Pulau Kambing atau Atauro dalam bahasa setempat, disebabkan karena dulunya pulau ini memang hanya dihuni oleh kambing-kambing. Sementara itu pulau Liran yang terletak di provinsi Maluku, Indonesia menjadi pulau terdekat dari pulau ini dengan jarak sekitar 12 km.

SEJARAH PULAU KAMBING

 

Berdasarkan catatan sejarah, dulunya Pulau Kambing menjadi pulau yang diperebutkan oleh Belanda dan Portugis. Hingga akhirnya pada Perjanjian Lisbon di tahun 1859, keduanya sepakat bahwa Pulau Kambing menjadi milik Portugis.

PELAJARI:  Mengapa Pelayaran Magelhaens Dianggap Penting?

Namun sebelum tahun 1884, penduduk Pulau Kambing mulai tidak lagi menaikkan bendera Portugis. Mereka juga mulai tidak membayar pajak kepada pemerintah Portugis sebelum tahun 1905. Selain itu, Portugis menggunakan pulau ini sebagai penjara.

Di Portugis Timor, Pulau Kambing menjadi bagian dari kotamadya Dili. Lalu ketika Timor Leste merdeka, ada usulan untuk membenahi kabupaten dan menjadikan Pulau Kambing sebagai daerah otonom. Namun hingga kini hal itu belum diberlakukan dan masih tetap sebagai salah satu kecamatan di distrik Dili. Akhirnya pada 20 Mei 2002, pulau ini resmi sebagai bagian dari Timor Leste.

KONDISI MASYARAKAT DI PULAU KAMBING

Berbeda dari kebanyakan daerah di Timor Leste yang sebagian besar adalah penganut Katolik, maka penduduk di Pulau Kambing adalah penganut Protestan. Mereka dibaptis oleh misionaris Calvinis Belanda dari Alor di awal abad 20.

PELAJARI:  Latar Belakang dan Penyebab Perang Dunia I

Sementara itu, orang-orang di Pulau Kambing berbicara dalam 4 dialek bahasa Wetar yang berasal dari Pulau Wetar di Indonesia. Dialek itu adalah: Rahesuk, Resuk, Raklungu, dan Dadu’a.

KONDISI GEOGRAFIS DI PULAU KAMBING

Pulau Kambing dibagi menjadi 5 distrik, yaitu:

  • Biqueli dan Beloi di utara.
  • Macadade di barat daya.
  • Maquili dan Vila Maumeta di tenggara.

Vila Maumeta adalah kota terbesar di Pulau Kambing. kota-kota besar lainnya termasuk Pala, Uaroana, Arlo, Adara, dan Berau. Satu aspal jalan menjadi penghubung antara Vila Maumeta dengan Pala. Selama pemerintahan Indonesia, ada landasan udara di sebelah utara Vila Maumeta, namun sekarang sudah tidak dapat digunakan lagi untuk pesawat terbang (wing aircraft).

Pulau Kambing juga memiliki sebuah gunung tertinggi di sana, yaitu Gunung Manucoco dengan ketinggian sekitar 999 m di atas permukaan laut. Terdapat juga selat laut antara Pulau Kambing dan Timor dengan kedalaman sekitar 3500 di bawah permukaan laut. Selat yang jauh lebih dangkal terdapat di sepanjang bukut yang mengarah ke Pulau Wetar di Indonesia.

PELAJARI:  Makna Lambang Pancasila

Untuk menuju ke ibukota Dili ada sebuah feri pemberian Jerman bernama Berlin Nakroma. Memakan waktu sekitar 2 jam dari Pulau Kambing menuju Kota Dili. Saat ini, Pulau Kambing sedang dipertimbangkan sebagai tujuan eco wisata mengingat lautnya diperkaya dengan keindahan terumbu karang yang digemari oleh penggemar olahraga menyelam.

Namun sayangnya, krisis air masih menjadi masalah besar bagi pulau ini. Ditambah lagi keadaan pulau yang tidak stabil dengan seringnya longsor. Kurangnya sumber mata air tawar menjadikan air di pulau ini memiliki kualitas yang buruk. Meskipun di tahun 2004 Portugis telah mendanai proyek peningkatan ketersediaan air dan infrastruktur distribusi, tapi masalah krisis air tetap berlanjut hingga sekarang.