Cara Ilmuan Mengetahui Umur Fosil

ASTALOG.COM – Kata fosil diambil dari bahasa latin fossa yang artinya galian. Fosil adalah sisa-sisa dari mahluk hidup di jaman lampau yang telah membatu atau terurai menjadi mineral-mineral.

Secara garis besar fosil dapat dibedakan menjadi dua kategori besar:

 

1. Sisa mahluk hidup itu sendiri
2. Sisa-sisa kegiatan dari mahluk hidup tersebut seperti perkakas bahkan jejak yang terekam pada batuan

Anda pastinya sering mendapatkan informasi dari berbagai media, bahwa suatu fosil bisa diperkirakan semasa hidupnya dia ada di jaman Mesozoic periode Jurassic misalnya. Nah, bagaimana cara para ilmuan mendapatkan perkiraan untuk umur fosil-fosil tersebut?

 

Usia fosil bisa ditentukan dengan metode peluruhan radioaktif. Unsur yang sering digunakan untuk kegiatan ini adalah atom karbon-14 (C-14). Setiap mahluk hidup (manusia, binatang dan tumbuhan) dan benda mati di Bumi ini mengandung karbon-14.

PELAJARI:  Jenis-Jenis Karya Kerajinan Dari Kulit Jagung

C-14 mempunyai waktu paruh 5.730 tahun, maksudnya jika dalam tubuh mahluk hidup terdapat 1000 atom C-14, 5.730 tahun setelah mahluk hidup itu mati, jumlah atom C-14 akan berkurang setengahnya menjadi 500. 5.730 tahun berikutnya atau 11.460 tahun kemudian jumlahnya tersisa 250 dan seterusnya.

Dengan mengukur jumlah C-14 yang terkandung pada fosil, umur fosil bisa ditentukan. Untuk rekaman sepanjang sejarah, metode ini cukup baik dengan penyimpangan akurasi sekitar beberapa ratus tahun. Untuk penentuan usia fosil jaman prasejarah, digunakan unsur lain seperti rubidium-87 yang waktu paruhnya 50 juta tahun atau samaryum-147 yang mempunyai waktu paruh selama 100 juta tahun.

Rumus untuk menghitung berapa tua sebuah sampel dengan penanggalan carbon-14 adalah :

PELAJARI:  Karakteristik Retikulum Endoplasma (RE)

t = [ ln (Nf/No) / (-0.693) ] x t1/2

dimana ln adalah logaritma natural, Nf/No adalah persentase carbon-14 dalam sampel dibandingkan dengan jumlahnya dalam jaringan hidup, dan t1/2 adalah waktu paruh carbon-14 (5.700 tahun).
Jadi, bila anda menemukan fosil dengan 10 persen carbon-14 dibandingkan sampel hidup, maka fosil itu akan berusia
t = [ ln (0.10) / (-0.693) ] x 5,700 tahun

t = [ (-2.303) / (-0.693) ] x 5,700 tahun

t = [ 3.323 ] x 5,700 tahun

t = 18,940 tahun

Karena waktu paruh carbon-14 5.700 tahun, ia hanya sah untuk penentuan usia benda hingga 60.000 tahun. Walau demikian, prinsip carbon-14 berlaku pada isotop lainnya pula. Potassium-40 adalah unsur radioaktif lainnya yang alami ditemukan dalam tubuh anda dan memiliki waktu paruh 1,3 miliar tahun. Radioisotop lainnya yang berguna untuk penanggalan radioaktif termasuk Uranium-235 (waktu paruh = 704 juta tahun), Uranium-238 (Waktu paruh = 4,5 miliar tahun), Thorium-232 (waktu paruh = 14 miliar tahun) dan Rubidium-87 (waktu paruh = 49 miliar tahun).

PELAJARI:  Bagaiamana Cara Mengatasi Permasalahan Transportasi?

Penggunaan beragam radioisotop memungkinkan sampel biologis dan geologis ditentukan usianya dengan akurat. Walau demikian, penanggalan radioisotop tidak akan bekerja baik di masa depan, apapun yang mati setelah tahun 1940an, saat bom nuklir, reaktor nuklir dan uji nuklir udara terbuka mulai merubah segala hal, akan sulit menentukan usia dengan tepat.