Ciri-ciri Negara Berkembang

ASTALOG.COM – Negara berkembang sering juga disebut sebagai negara-negara dunia ketiga. Negara ini adalah negara-negara yang baru saja meraih kemerdekaan dari negara-negara maju. Beberapa negara yang tergolong dalam negara ini adalah negara-negara di Asia Tenggara (kecuali Singapura dan Brunei Darussalam), negara-negara di Amerika Latin, Afrika, negara-negara di Eropa Timur, dan Asia (kecuali Jepang, Korea Selatan, Hongkong, Taiwan, dan Uni Emirat Arab).

Hingga saat ini belum ada definisi tetap tentang negara berkembang yang diakui secara internasional, sebab tingkat pembangunan di masing-masing negara berkembang masih bervariasi. Selain itu, sejumlah negara berkembang memiliki standar hidup rata-rata yang tinggi.

 

Bank Dunia sendiri telah mengelompokkan negara-negara di dunia ke dalam 4 kelompok pendapatan. Kelompok ini diatur setiap tahun pada tanggal 1 Juli. Ekonomi yang terbagi menurut pendapatan nasional per kapita 2008 menggunakan tingkatan pendapatan berikut:

  1. Negara pendapatan rendah memiliki PN per kapita US$975 atau kurang.
  2. Negara pendapatan menengah bawah memiliki PN per kapita antara US$976 dan US$3.855.
  3. Negara pendapatan menengah atas memiliki PN per kapita antara US$3.856 dan US$11.905.
  4. Negara pendapatan tinggi memiliki PN per kapita lebih dari US$11.906.

Oleh karena itu, Bank Dunia mengelompokkan semua negara berpendapatan rendah dan menengah sebagai negara berkembang namun juga menyatakan bahwa penggunaan sebutan ini tujuannya adalah untuk memudahkan, serta tidak ditujukan untuk menyatakan bahwa semua ekonomi dalam kelompok ini mengalami pembangunan yang sama atau ekonomi lain telah mencapai tahap akhir pembangunan yang dituju. Pengelompokan menurut pendapatan nasional secara langsung tidak mencerminkan status pembangunan suatu negara. Penggunaan kata ”berkembang” berarti bahwa negara-negara tersebut sedang mengalami proses pembangunan menuju kemajuan. Negara berkembang pada umumnya adalah negara yang masih mendasarkan tiang perekonomiannya pada sektor pertanian. Hasil pertanian yang dihasilkan kebanyakan berupa bahan mentah sehingga harganya masih relatif murah.

PELAJARI:  Dimulainya Otonomi Daerah di Indonesia

Ciri-ciri Negara Berkembang

  1. Pendapatan per kapita yang rendah. Ciri utama negara berkembang adalah rendahnya pendapatan per kapita penduduknya. Menurut Bank Dunia, negara berkembang yang berpendapatan menengah ke bawah yaitu antara US$876–3,465. Negara berkembang yang berpendapatan menengah tinggi, yaitu antara US$3,466–10,275. Berikut ini daftar pendapatan per kapita beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia.
  2. Rendahnya akumulasi modal. Rendahnya tingkat pendapatan di negara berkembang menyebabkan masyarakat sulit mengumpulkan tabungan. Padahal, akumulasi tabungan masyarakat merupakan sumber modal bagi kegiatan investasi. Tidak mengherankan apabila kurangnya modal sering menjadi hambatan bagi proses pembangunan di negara-negara berkembang. Sebagai jalan keluarnya, negara berkembang meminjam modal dari negara maju. Hal ini berakibat tingginya ketergantungan ekonomi terhadap negara maju.
  3. Perekonomian mengandalkan sektor primer. Perekonomian di negara berkembang masih mengandalkan sektor-sektor primer seperti pertanian, kehutanan, pertambangan, dan perikanan. Sektor ini masih mengandalkan kekayaan alam. Kegiatan di sektor industri pengolahan dan jasa masih sangat kurang. Hal ini karena teknologi produksi yang dikuasai masih rendah dan hanya mengandalkan caracara tradisional untuk mengolah sumber daya yang ada.
  4. Masih tingginya tingkat pengangguran. Kondisi perekonomian yang belum berkembang menyebabkan sempitnya lapangan kerja sehingga tingkat pengangguran di negara berkembang cukup tinggi. Jenis pengangguran yang ditemui di negara berkembang adalah setengah pengangguran dan pengangguran terselubung.
  5. Masih tingginya laju pertumbuhan penduduk. Kondisi kependudukan di negara berkembang ditandai dengan tingkat kelahiran dan tingkat kematian bayi yang tinggi. Tingginya tingkat kelahiran di negara-negara berkembang mempengaruhi komposisi penduduk. Komposisi penduduk yang berusia kurang dari 15 tahun relatif besar sehingga menjadi beban bagi penduduk produktif.
  6. Rendahnya tingkat kesehatan dan pendidikan. Tingkat kesehatan dan pendidikan di negara berkembang masih sangat rendah. Hal ini terlihat dari terbatasnya fasilitas kesehatan dan pendidikan bagi pembangunan sumber daya manusia. Pemerintah belum mampu menyediakan fasilitas pendidikan dan kesehatan secara merata bagi seluruh masyarakat. Rendahnya tingkat pendapatan masyarakat dan tingginya biaya pendidikan menyebabkan keluarga tidak mampu menyekolahkan anak-anak mereka. Fasilitas kesehatan yang memadai baru bisa dirasakan oleh masyarakat yang berpendapatan tinggi.
  7. Budaya masyarakat yang belum mendukung kemajuan sepenuhnya. Kualitas sumber daya manusia suatu negara tidak terbatas pada tingkat pendidikan saja, tetapi juga meliputi kebudayaan mereka, sikap terhadap pekerjaan, dan keinginan untuk memperbaiki diri. Budaya masyarakat di negara berkembang masih belum menunjang ke arah kemajuan pembangunan. Misalnya, kurang profesional dalam bekerja, kurang berdisiplin, korupsi dan senang mencari jalan termudah untuk meraih keinginan.
  8. Rendahnya penguasaan teknologi. Tingkat penguasaan teknologi di negara berkembang masih rendah sehingga output produk yang dihasilkan juga lebih rendah dibandingkan negara maju. Cara-cara atau metode produksi masih bersifat tradisional. Teknologi pertanian merupakan warisan dari nenek moyang. Misalnya, tanah dibajak dengan tenaga hewan, penanaman bibit dan pemanenannya masih menggunakan tangan.
PELAJARI:  Struktur Tubuh Jamur